KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dunia menghadapi ancaman krisis pangan, terutama terbatasnya pasokan gandum. Harga jual gandum pun naik dan berpotensi menurunkan permintaan.
Sebagai bahan baku utama produksi mi instan, kenaikan harga gandum diperkirakan bakal mengerek pula harga mi instan. Kondisi ini pada gilirannya bisa menekan permintaan mi instan.
Efek kenaikan harga gandum diperkirakan mulai terasa pada separuh kedua tahun 2022. Analis, pedagang dan pemilik pabrik mengatakan, konsumsi gandum global pada Juli-Desember bisa turun 5%-8% dari tahun lalu. Angka penurunan ini jauh lebih cepat dari perkiraan Departemen Pertanian Amerika Serikat (AS) yang memperkirakan kontraksi konsumsi gandum di kisaran 1%.