KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Temasek Holdings mengantisipasi perlambatan investasinya ke depan karena ekonomi global yang memburuk. Padahal selama setahun hingga Maret 2022, perusahaan Singapura tersebut membukukan kenaikan nilai portofolio hampir 6% menjadi rekor S$ 403 miliar atau US$ 286,5 miliar.
Sikap hati-hati Temasek muncul karena pasar saham dunia telah merosot lebih dari US$ 20 triliun sejak mencapai rekor tertinggi pada Bulan Januari. Penyebabnya, bank-bank sentral utama berjuang untuk membendung lonjakan inflasi dengan tanpa menggagalkan pertumbuhan yang masih muda.
Perlambatan yang diharapkan dalam investasi, datang di tengah pertumbuhan global lemah, peningkatan inflasi dan gangguan ekonomi yang disebabkan oleh perang Rusia di Ukraina. Demikian kata eksekutif Temasek dalam konferensi pers pada Hari Selasa (12/7).