KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perusahaan media sosial mengalami tekanan bertubi-tubi. Ekonomi makro yang semakin menantang serta persaingan bisnis di sektor ini yang sudah cukup ketat, membuat pendapatan iklan mereka menurun. Ini membuat prospek kinerja perusahaan media sosial ke depan bakal ikut tertekan.
Belum lagi perubahan kebijakan privasi baru-baru ini, Seperti pembatasan pelacakan pada Apple Inc., telah memperlambat bisnis yang berkembang pesat selama pandemi.
Media sosial asal Amerika Serikat (AS), Snap Inc misalnya berencana memperlambat perekrutan dan memangkas proyeksi pendapatan dan laba ke level terendahnya. Hal ini membuat saham Snap anjlok hingga 31%.