KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Ekonomi Singapura selama kuartal kedua tumbuh lebih rendah daripada perkiraan semula. Pemerintah Singapura pun merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan untuk 2022, merujuk ke risiko yang diakibatkan perang Ukraina dan inflasi terhadap prospek ekonomi global.
Produk domestik bruto (PDB) Singapura pada kuartal kedua tumbuh 4,4% dalam basis tahun-ke-tahun, demikian pernyataan Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI). Angka itu lebih rendah daripada proyeksi awal yang disusun pemerintah, yaitu 4,8%.
"Risiko penurunan dalam ekonomi global tetap signifikan ... eskalasi lebih lanjut dalam konflik Rusia-Ukraina dapat memperburuk gangguan pasokan global dan memperburuk tekanan inflasi melalui harga pangan dan energi yang lebih tinggi," kata Gabriel Lim, sekretaris tetap MTI pada briefing media.