KONTAN.CO.ID - Bukan baru pertama kali Elon Musk memperingatkan Twitter Inc tentang kemungkinan dia akan meninggalkan kesepakatan akuisisi senilai US$ 44 miliar. Namun peringatan terbarunya pada Hari Senin, menandai eskalasi jika dia menuduh Twitter melakukan pelanggaran material terhadap kewajiban kesepakatan. Sementara analis melihat tindakan Musk sebagai upaya untuk mendapatkan pengurangan harga.
Kemarin (6/6), Musk memperingatkan bisa urung mengakuisisi Twitter senilai US$ 44 miliar jika perusahaan media sosial tersebut gagal memberikan data tentang spam dan akun palsu yang dia minta. Peringatan tersebut disampaikan melalui sebuah surat dari pengacara Musk kepada Chief Legal Officer Twitter Vijaya Gadde.
Ancaman Musk untuk membatalkan kesepakatan Twiiter, bertepatan dengan jatuhnya banyak saham teknologi. Termasuk, saham pembuat mobil listrik pimpinan Musk yaitu Tesla Inc. Saham-saham sektor tersebut rontok di tengah kekhawatiran atas perlambatan ekonomi dan suku bunga lebih tinggi dalam menghadapi amukan inflasi.