KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri etanol dalam negeri resah. Musabab kecemasan adalah membanjirnya produk etanol impor yang merangsek pasar domestik dua tahun terakhir.

Asosiasi Produsen Spiritus dan Etanol Indonesia (Apsendo) mengungkapkan, masalah yang mengadang industri etanol di Tanah Air bermula dari ratifikasi perjanjian bilateral antara Indonesia dan Pakistan pada tahun 2019 silam. Kala itu, pemerintah memangkas bea masuk impor produk etanol yang semula 30% menjadi 0%, alias bebas bea masuk.

Akibat kebijakan tersebut, volume impor etanol melonjak dan tak terbendung. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume impor etanol ke Indonesia tercatat sebanyak 608 kiloliter (kl) pada 2019. Pasca kebijakan bea masuk nol persen, volume impor kemudian melonjak 46 kali lipat menjadi 28.040 kl pada 2020, dan kembali menanjak 89% menjadi 53.038 kl di tahun 2021.